Jika inginkan MUTIARA yang bekerdipan, menyelamlah ke LAUTAN DALAM

Friday, August 26, 2011

SALAM AIDILFITRI 1432 H


AL-Wida ya Ramadhan...Kini kita telah melalui fasa akhir ramadhan. Makanya, Aidilfitri bakal menjelang dan disambut dengan rasa syukur oleh sekalian umat islam yang bermusafir di atas muka bumi ini. Pastinya ramadhan 1432H akan menemui titik akhirnya dan ia turut meninggalkan kenangan terindah sepanjang kehidupan kita. Ternyata ramadhan juga adalah kesempatan terbaik untuk merperbaiki amal ibadah kepada pencipta kita. Selain itu, Tarbiyah Ramadhan jelas sekali berjaya menanam bibit-bibit cinta kita kepada agama. Ketika ramadhanlah suasana beragama penuh tawadhuk dan amal ibadah berjaya ditingkatkan. Sememangnya, kita insan yang penuh dengan dosa, alpa dan sering lalai dengan panorama dunia yang fana. Natijahnya, kita juga kerap kali tercicir menghayati tentang kehidupan akhirat yang ternyata adalah persinggahan yang kekal abadi. Semoga, tarbiyah ramadhan kali ini akan menjadi "platform" mendidik jiwa dan hati kita agar terus istiqamah dalam beramal ibadah di bulan-bulan yang lainnya...InsyaAllAh...

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَتَيْ الْعِيدَيْنِ مُحْتَسِبًا لِلَّهِ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه ابن ماجه)

"Dari Abu Umamah r.a., dari Nabi Muhammad s.a.w. sabdanya: "Barangsiapa mengerjakan amal ibadat pada malam hari raya (Aidilfitri dan Aidiladha) dengan mengharapkan keredhaan Allah semata-mata, hatinya tidak akan mati (pada hari kiamat) sebagaimana matinya hati (orang-orang yang kufur ingkar) pada hari itu".

(Riwayat Ibnu Majah)



- SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI 1432 H -








Friday, August 12, 2011

Doa Cinta Pengantin

Bismillahhirrahmanirrahim...


Ya Allah ar-Rahman ar-Rahim
sesungguhnya hati ini
telah terhimpun dalam cinta
dan bertemu taat kepada-Mu.

Ya Allah Ya Malik al-Kudus,
eratkanlah ikatan ini,
kekalkanlah kasih sayang ini,
berkatilah perjalanan ini,
dan penuhilah hati ini
dengan cahaya-Mu yang tidak kunjung pudar.

Ya Allah, andai Engkau berkenan,
limpahkanlah kepada kami cinta
yang Engkau jadikan pengikat rindu
Rasulullah dan Khadijah al-Kubra,
yang Engkau jadikan mata air kasih sayang
Imam Ali dan Fatimah az-Zahra,
yang Engkau jadikan penghias keluarga
Nabi-Mu yang suci.

Ya Allah, andai semua ini tidak layak bagi kami,
maka cukupkanlah permohonan kami dengan redha-Mu.
Jadikanlah kami suami isteri
yang saling mencintai,
ketika dekat, saling menjaga kehormatan,
ketika berjauhan, saling menghibur
ketika duka saling mengingatkan,
ketika bahagia saling mendoakan.
Dalam kebaikan dan ketakwaan
saling menyempurnakan dalam beribadah.

Ya, Allah, sempurnakanlah kebaikan kami
dengan menjadikan perkahwinan ini
sebagai ibadah kepada-Mu
dan bukti pengikat cinta kami
kepada sunnah keluarga Rasulullah.

Amin...Allahumma amin...

Thursday, August 11, 2011

Kehidupan adalah "Jarak masa antara HIDUP dan MATI"

Tongkat Musafir
(pengembaraan itu dengan ilmu untuk ilmu, iman, amal dan dakwah)
Karya : zuli@zwar

Diperjalanan itu
kujejaki
sebuah keindahan
marhumnya
meniti damai
pengabdian dan cinta
menongkah terusan yang
mengalir deras airnya
Kuredahi
pepohon kehijauan
semesta melatari syahdu
untukku imbau jalur-jalur kenangan
Ku tak bisa
bermadah soal derita
kerna padanya
keranda yang membiak sengsara
Pusara jiwa ini
lebih rela
mengujar bahagia
bersama desir -desir bayu
berpuput dibalik kesamaran
yang mengufuk senja.

Puisi : "Rintihan Satwa" pernah diterbitkan dalam Utusan Sarawak 2007

RINTIHAN SATWA

(karya zuli@zwar)


Rimbun pepohon

hijau dedaunan

melebarkan senyum satwa.


Pada udara dan air bakti

tersimpul harmoni warga

pada cahaya dan laut budi

tesergam taman bahagia.


Tapi

tika damai direntap serakah

telah pergi nilai insan

telah lari belas ihsan

lantaran luntur pedoman

manusia terus gah dipersada

cipta kemajuan berlandas kejam

melenyapkan belantara rimba

membangkit resah segenap himpunan satwa.


Pasti

tiada siapa tahu

para satwa merintih pedih

andai yang berakal mengotori

ruang rasa kemanusiaan.

Tuesday, August 9, 2011

Dokumentari "Melah Pinang" TV1 : Adat Perkahwinan Melayu Sarawak : Kpg Nanas, Simunjan

Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri daripada nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, perlembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di sesuatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sangsi dikalangan masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang (sumber : wikipedia). Masyarakat Melayu memang sangat berpegang kepada bermacam adat. Hal ini kerana adat telah dikaitkan dengan budaya masyarakat sejak turun-temurun lagi. Banyak perkara yang dilakukan oleh masyarakat melayu disertakan dengan adat dalam usaha memelihara warisan bangsa. Begitu juga halnya dalam majlis perkahwinan. Bagi masyarakat Melayu Sarawak, mereka juga memiliki adat tersendiri untuk menambah seri dalam upacara perkahwinan.